Mengenal Tasawuf(48)
KHOLIFAH
Istilah Kholifah dalam shiddiqiyyah adalah wakil,penganti,dalam menjalankan tugas tugas sang Mursyid untuk membiat murid murid baru,memberi amalan amalan dll.
Marilah sekarang kita kembali kepada upaya untuk mendidik diri kita sendiri..
Di dalam tasawuf kita kenal istilah Kholifah atau wakil Mursyid dalam suatu thoriqoh..
Adalah mereka yg mendapatkan ijin untuk meneruskan pemberian pelajaran pokok yg ada dalam satu thoriqoh..
.diterangkan oleh Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Syech Muchtarulloh Al Mujtaba bahwa sifat pemberian ijin untuk meneruskan pelajaran Shiddiqiyyah ini bersifat sementara (di mauidhoh di kota Siak) dan beliau sering menyebut Kholifah sebagai juru-juru baiat..
Satu waktu seorang Bapak Kholifah, nanya ke beliau pak Kyai,"Apa itu Kholifah pak kyai?"
Dijawab oleh pak Kyai,"Kran"
Satu waktu seorang Murid bertanya kepada salah satu Bapak Kholifah,
"lho pak, apa dulu pernah ada bapak Kholifah yg sampe dipecat?!" Tanya si murid agak blak2 an..
"Iya..ada dulu itu, 3 orang"
"Hah..3 orang?!"
Si Bapak Kholifah yg ditanya mengangguk.
"Kenapa gitu itu pak?!"
"Ada yg melakukan pemukulan fisik, ada yg membantah pak kyai dg cara yg tidak sopan. Tapi prinsipnya gini mas, yg membuat mereka tidak lagi menjadi Kholifah disebabkan yg prinsip adalah, keyakinan mereka terhadap Mursyid dan Kemursyidan itu sudah koyak"
"Oooooo...si murid hanya melongo saja mendengarkan cerita Bapak Kholifah itu"
Dan sekarang, ketika ada Kholifah sampe disebut Kholifatul Fitnah, disebut Murtad dari Shiddiqiyyah, itu bukan hanya sekedar kesalahan yg ada dipermukaan saja, pada dasarnya sebab pokok adalah keyakinan terhadap Mursyid dan Kemursyidan itu sudah koyak..
Ibarat kran air yg seharusnya mengalirkan air dari sumberannya, tetapi bagaimana jika pipanya kotor dan menyebabkan air yg mengalir menjadi kotor..apakah itu masih bisa disebut wakil pak Kyai?
Sumberan airnya bersih tapi kok kran dibuka jadi kotor?
Dulu..dulu..ketika seorang itu dicalonkan sebagai Kholifah, maka, oleh beliau Mursyid, si calon ini ditanyakan pada semua silsilah ajaran. Oleh beliau Mursyid si calon Kholifah ini ditanyakan ke Mbah Syueb, dari Mbah Syueb ditanyakan ke atasnya kemudian ditanyakan ke atasnya lagi sampai ditanyakan langsung ke Nabi Muhammad Saw. Melalui 33 jalur silsilah..
Jika salah satu dari nama yg ada di silsilah itu tidak membolehkan atau menolak maka si calon Kholifah akan gugur..Ndak jadi Kholifah..
Jika misalnya sudah lolos, sudah lulus, sudah diangkat jadi Kholifah..maka evaluasi tetap dilakukan oleh sang Mursyid dan dulu kembali ditanyakan kepada 33 nama yg ada dalam silsilah Shiddiqiyyah ini.
Dan jika saja, meski cuman 1 orang dari silsilah itu tidak setuju, maka Kholifah baru, ini otomatis akan gugur kekholifahannya..
Maka ibarat saluran pipa air yg buntu, dan sudah tidak mampu mengeluarkan airnya dari kran miliknya..
Bagaimana dg yg sebelumnya sudah terlanjur baiatan atau menerima pelajaran amalan dari Kholifah Murtad ini? Patokannya adalah saat Mursyid menyampaikan informasinya..
Kalau sebelum Mursyid mauidhoh di Siak, maka amalan atau biatan apapun yg diberikan itu masih sah dilakukan yg artinya koneksi atau sambungan pada Alloh masih ada.
Tetapi setelah mauidhoh pak Kyai yg kemaren, maka hubungan Mursyid dg wakil ini putuslah sudah..dia masih inget muqodimahnya, pelajarannya, tetapi ibarat keran yg kotor, ya sudah tidak perlu dijadikan guru lagi...
Bagaimana murid2 dalam bersikap?Ingatlah, bahwa Bapak2 Kholifah itu wakil Mursyid.
Jika seorang Kholifah sudah tidak sesuai dg yg di wakili atau Jika bapak kholifah sudah tidak sejalan dg Mursyidnya..maka otomatis hubungan bathin atau benang merah khusus antara Mursyid dan Kholifahnya itu benar2 sudah terputus..
Yg berikutnya ingatlah, bahwa kita ngaji di Shiddiqiyyah ini sebab ingin berguru kepada beliau Mursyid..maka lakukan penghadapan total kepada beliau, maka insya Alloh kita akan selamat..
Istiqomahlah dijalan Shiddiqiyyah,
Perhatikan dan jalankan apa yg didawuhkan oleh Mursyid..
Bapak2 Kholifah adalah wakil, perantara antara Murid dengan Mursyid..
Ingat2 lah semboyan Mursyid,
"Aku tidak kemana2 tapi aku ada di mana-mana?"
Fa insya Alloh kita akan selamat dunia dan akherat...
Mengenal Tasawuf