Mengenal Tasawuf (24)
Sami'na wa atho'na
Quran Surat An-Nur Ayat 51
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
"Innamā kāna qaulal-mu`minīna iżā du'ū ilallāhi wa rasụlihī liyaḥkuma bainahum ay yaqụlụ sami'nā wa aṭa'nā, wa ulā`ika humul-mufliḥụn"
"Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung"
Satu waktu bapak Kholifah pak Ahmad Syafi'i mau melakukan perjalanan mbaiat murid-murud di Sumatera. Malam harinya beliau sowan ke Mursyid, dan matur kalau besok mau pamit berangkat ke Sumatera mau mbaiat, dan kemudian terjadilah perbincangan2 dg beliau Mursyid.
Keesokan harinya, pak Pi'in berangkatlah perjalanan menggunakan mobil dari Losplos Jomja iroja ke arah Jawa barat baru ke Sumatera. Belum lama perjalanan dimulai, tiba2 handphone berdering dan diinfokan pak Pi'in dipanggil oleh beliau Kyai Tar.
Ya sempat terpikir,
"lho aku kemaren sudha pamitan mau ke Sumatera kok sekarang dipanggil diperintah kembali, knapa ya? Ada apa ya?"
Pertanyaan berkecamuk karena pak Pi'in sudah pamitan malam harinya dan beliau Kyai Tar sudah tahu kalau pak Pi'in berangkat ke Sumatera kok masih dipanggil lagi?!
Sesampai di ndalem, pak Pi'in pun menanyakan akan hal ini,
"Ngapunten pak kyai, semalem kan saya sudah matur ke panjenengan kalau saya mau baiatan ke Sumatera, kok ini dipanggil lagi?"
Apa jawab beliau pak Kyai,"iya, kamu kemaren sudah pamitan memang, tapi kan aku belum njawab 'iya'" jawab beliau..
Sami'na wa atho'na ..menduduki pelajaran penting dalam tasawuf sebab itu menunjukkan seberapa sambung hubungan kita dengan Mursyid kita dan seberapa sinkron kita dg Mursyid yg ngajari kita.
Sami'na wa atho'na tidak boleh ditambah meski 1 titik, tidak boleh dikurangi meski 1 titik..
1 komando
"Wa ulā`ika humul-mufliḥụn"
"Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung"