Mengenal Tasawuf (10)
Ajaran di dalam Thoriqoh, (biasanya) ada 2 garis besar ajarannya yaitu `Hablum minalloh wa hablumminannas".
Hubungan dengan Alloh, biasanya dilewatkan istilah "Bai`at" sedang hubungan dengan manusia biasanya dilewatkan istilah `ijazah`. Ilmu-ilmu yang melalui "Bai`at" benar-benar murni untuk peningkatan kedekatan kita pada Alloh (kadang di sebut pula sebagai ilmu yang `pokok` atau yang `utama`) . Biasanya, pokok-pokok yang diajarkan di sini (riyadhohnya) meliputi puasa, sholat dan dzikir sebagaimana jalan menuju taqwa dalam al Qur`an adalah ketiga hal di atas.Sedang ilmu-ilmu melalui "ijazah" biasanya untuk membantu umat (kadang disebut ilmu `sampingan` atau ilmu `cabang rantingnya`).
Dari Ilmu cabang ranting inilah yang kadang bisa dipakai sarana menimbulkan keajaiban, pengobatan, `kesaktian`, dll. (Keajaiban yang dimohonkan pada Alloh)
Dari ilmu yang melalui "ijazah" ini, ada pula yang mengambil sebagian lagi, dan sebagian lagi, sampai tersebar ilmu-ilmu seperti "kanuragan", "kedigjayaan", tenaga dalam, silat , dll.
Sehingga mungkin kita menemui ada pelajaran silat yang ada do`anya dengan mewajibkan pada kita wasilah pada salah satu dari para Aulia`-aulia atau wali-wali Alloh. Itu merupakan cabang ranting dari cabang ranting dari cabang ranting ilmu thoriqoh yang melalui "ijazah". ( Dalam hal istilah mungkin bisa saja ada yang mengistilahkan ilmu "hablumminannas" ini dengan istilah "bai`at"- pula )
Sehingga perlulah saya mengingatkan bagi yang belum masuk thoriqoh atau bagi yang sudah, yaitu :
1. Apakah "thoriqoh yang kita ikuti tidak bertentangan dengan Qur`an Hadits??".
2. Kita tata ulang niat kita bahwa tujuan utama adalah `taqorub ilalloh` atau pendekatan diri kita pada Alloh. Dan jangan tertipu dengan keinginan-keinginan untuk mengejar `ilmu sampingannya`.
3. Sadarilah bahwa `ilmu sampingan` itu untuk menolong umat dan jangan terjebak waktu kita habis untuk itu, sehingga proses pendekatan diri kita pada Alloh terhenti.
4. Sadarilah bahwa segala macam bentuk keajaiban, kesaktian, dll. itu hanyalah "mainan" anak kecil yang makhluk Tuhan yang lainpun bisa ( bisa `terbang`, burung juga bisa, bisa `berjalan di atas air` laba-laba air juga bisa,dll). Jangan terjebak di masalah "mainan". Ingatlah bahwa Alloh itu-lah tujuan kita.
"Wahai Pencari Kebenaran ...Belum tibakah waktu bagi kalian untuk memulai!!"