Mengenal Tasawuf (25)
Sami'na wa atho'na (3) Tasawuf itu presisi, tidak lebih tidak kurang
Quran Surat al-Baqarah Ayat 285
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
"āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr"
"Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
Satu waktu, pak Masrukhan (bapak Kholifah adiknya kyai Tar) cerita di murid 2, tentang proses awal masuk Shiddiqiyyah.
Belia mendatangi Kyai Tar untuk menanyakan sesuatu,"kang" kata beliau manggil Kyai Tar karena memang kyai Tar itu kakang beliau.
"Kang, saya mbok dijelaskan tentang rahasia Laa ilahaa ilalloh"
Kyai Tar njawab,"kamu puasa 4 hari setelah itu saya baiat sendiri, trus tak jelaskan rahasia Laa ilahaa ilalloh"
Maka puasalah pak Masrukhan puasa taubat 4 hari dan setelah itu nemui kyai Tar lagi untuk minta baiatan dzikir Nafi Itsbat.
Kyai Tar menyampaikan,"nanti malam tak tunggu jam 12 malam ya, nanti saya baiat dzikir Nafi Itsbat"
Maka pak Masrukhan pun kembali pulang dan bersiap untuk malam harinya,
Agak terlambat sampai di tempat Kyai Tar, jam 12 malam lebih 10 menit. "Ya sudah kyai Tar belum keluar", maka pak Masrukhan menunggu kyai Tar keluar dari kamarnya..dan ditunggu ditunggu sampai adzan subuh kyai Tar tidak kunjung keluar.
Dengan perasaan yg campur aduk pak Marukhan kembali pulang dan agak siangan kembali nemui kyai Tar lagi.
"Kang, aku semalem sudah ke sini, kamu saya tunggu kok gk keluar2?" Tanya pak Masrukhan pada kyai Tar.
"Aku bilang jam berapa Kan(Masrukan) ?" Tanya Kyai Tar
"Jam 12 malam kang" jawab pak Masrukhan.
"Trus kamu ke sini jam berapa?"
"Jam 12. Lewat 10 menit kyai"
"Ya sudah" jawab kyai Tar lagi..
Pak Masrukhan sadar ia sudah tidak presisi masalah janjian dg kyai Tar.
"Ya sudah nanti saya tunggu lagi jam 12 malam ya. Insya Alloh saya baiat" kata kyai Tar.
Kembali malam itu pak Masrukhan ke tempat kyai Tar. Karena sebelumnya terlambat 10 menit dan kyai Tar gk keluar maka biar gk terlambat kali ini pak Masrukhan datang jam 11 malam nunggu..
Nunggu.. nunggu sampai adzan subuh kyai Tar gk keluar..
Dengan perasaan yg campur aduk, pak
Marukhan kembali pulang dan agak siangan kembali nemui kyai Tar lagi.
"Kang, aku semalem sudah ke sini, kamu saya tunggu kok gk keluar2?" Tanya pak Masrukhan pada kyai Tar.
"Aku bilang jam berapa Kan(Masrukan) ?" Tanya Kyai Tar
"Jam 12 malam kang" jawab pak Masrukhan.
"Trus kamu ke sini jam berapa?"
"Jam 11 malam kang.."
"Ya sudah" jawab kyai Tar lagi..
""Ya sudah nanti saya tunggu lagi jam 12 malam ya. Insya Alloh saya baiat" kata kyai Tar.
Kembali pak Masrukhan sadar, ya Alloh..tasawuf itu begitu tertib rapi dan presisi, akurat..maka pahamlah beliau bagaimana seharusnya..tidak lebih dan tidak kurang.
Dan malamnya kemudian pak Masrukhan datang tepat jam 12 malam dan langsung menerima wedaran rahasia dzikir Laa ilahaa ilalloh dari beliau langsung..
Begitulah dulur2, bagi yg sudah beriman, maka perhatikan firman Alloh di atas, Sami'na wa athona, iya..kami mendengar dan kami taat..
Ajaran tasawuf itu presisi, tidak lebih dan tidak kurang, karena disetiap bacaannya mengandung rahasia, disetiap hitungannya mengandung rahasia, bagi yg paham cukuplah sesuai tuntunan yg diberikan oleh sang guru, tidak nambahi, tidak ngurangi bacaannya, tidak nambahi dan tidak ngurangi hitungannya..sami'na wa athona.
