`

Rabu, 17 November 2021

Bismillahirrahmanirrahim di pembukaan UUD 45

 Mengenal Tasawuf (16)

Bismillahirrahmanirrahim di pembukaan UUD 45

Mari sekarang sama2 kita lihat, pembukaan UUD 45 alinea ke 3, "Atas berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yg bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya"

Apa yg dimaksud dengan kata-kata "ini" ?? 

"maka rakyat Indonesia menyatakan dengan INI kemerdekaannya"..

Apa yg dimaksud dengan kata "INI"?

Puluhan buku rasanya sudah saya buka dan tidak ada satupun yg membahas tentang kata "INI", mengapa "INI" dan bukan "ITU" ??

Kembali ke Alinea ke 3 "Atas berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa"

Perhatikan susunan kalimat itu,

Kata-kata "Berkat" didahulukan baru kata-kata ,"Rohmat"..mengapa demikian?

Sedangkan kalimat yg biasanya diucapkan oleh umat Islam adalah "Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh"

Perhatikan susunan kalimatnya,"Rohmat" dulu baru "Berkat", tapi yg ada di alinea ke 3 adalah "Berkat" dulu baru "Rohmat".

Apakah salah yg nyusun pembukaan UUD 45?

Sedangkan yg menyusun adalah anggota BPUPKI pilihan yakni 9 orang yg dipilih untuk menyusun pembukaan UUD 45 ini..

Anggota Panitia Sembilan :

Soekarno (Ketua)

Moh Hatta (Wakil Ketua)

Achmad Soebardjo (Anggota)

Moh Yamin (Anggota)

KH Wahid Hasyim (Anggota)

Abdul Kahar Muzakir (Anggota)

Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)

Agus Salim (Anggota)

Aa. Maramis

Ada nama2 ulama besar di dalam keanggotaan itu seperti KH Wahid Hasyim, KH Agus Salim dan 7 tokoh lainnya yg juga paham masalah agama, tapi mengapa susunannya berbeda dengan susunan "Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh" ??

Mengapa "Berkat" baru "Rohmat" dan bukan "Rohmat" baru kemudian "Berkat" ??

Masak para tokoh2 agama, dan tokoh2 nasional itu tidak memahami akan hal ini?

Satu hal yg tidak masuk akal jika mereka,9 penyusun pembukaan UUD 45 ini tidak memahami akan hal ini, pastilah ini sebuah kesengajaan.

Seandainya kita melakukan penggalian sendiri, berapa puluh atau berapa ratus buku yg harus kita baca? Berapa ratus buku yg harus kita kaji?

Subchanalloh, Alhamdulillah, Astaghfirullah, kita punya guru, Sang Mujaddid Rasa Wawasan Karsa Kebangsaan yaitu Bapak Kyai Muchammad Muchtar Mu'thi yg memberikan penjelasan akan hal ini. Bukan cuma Wawasan saja, tapi juga Rasa Wawasan Karsa Kebangsaan.

Jadi yg mengkaji ratusan kitab adalah beliau sang Mujadid Rasa Wawasan Karsa Kebangsaan, kita sebagai murid tinggal mangap , tinggal ngemplok thok , enak thok wes.

Dari beliaulah, kita jadinya paham bahwa susunan alinea ke 3 pembukaan UUD 45 itu memang tidak mengikuti susunan "Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh" melainkan mengikuti susunan "Bismillahirrahmanirrahim".Kata 'Ba' ini dari "Bi ismillah" yg maksudnya "Bibarokati Ismillah" "dengan berkat ismi, nama, Alloh" barulah dilanjutkan dg kata "Rohman dan Rohim" atau "Rohmat".

Jadi susunan "Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa" itu adalah susunan "Bismillahirrahmanirrahim". " Berkat" dulu baru "Rohmat"..

Luar biasa para pendiri bangsa kita ini, yg sudah menyusun kalimat "Bismillahirrahmanirrahim" dalam bahasa Indonesia dan memasukkan "Bismillahirrahmanirrahim" ke dalam pembukaan UUD 45 sebagai landasan dasar berbangsa dan bernegara.

Kembali ke Alinea ke 3,

"Atas berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yg bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya"

Apa yg di maksud dengan kata "INI" dalam pembukaan UUD 45 alinea ke 3??

Mengenal Tasawuf