Mengenal Tasawuf (6)
Quran Surat Ar-Rum Ayat 30
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
"Fa aqim waj-haka lid-dīni ḥanīfā, fiṭratallāhillatī faṭaran-nāsa 'alaihā, lā tabdīla likhalqillāh, żālikad-dīnul qayyimu wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn"
"Maka hadapkanlah wajahmu (wujudmu) kepada Agama yang lurus, ciptaan Alloh yang menciptakan Manusia sesuai Agama ciptaan Alloh, tidak ada perubahan di dalam Agama ciptaan Alloh itu. Itulah agama yang tegak, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”
Alloh menciptakan manusia sesuai agamanya, Manusia memiliki jasmani, pikiran dan ruh rubbubiyyah atau ruh tiupan, demikian juga di dalam agama Islam, ada yang mengatur sisi jasmani atau lahiriyyahnya (ilmu Fiqih), ada yang mengatur sisi pikirannya (ilmu akidah) dan ada yang mengatur sisi ruh rubbubiyyahnya yaitu ilmu Tasawuf / hakekat.
Sebagaimana sudah disampaikan sebelum ini tentang sebuah riwayat :
“Satu waktu Rosulullah sedang duduk bersama sahabat Umar bin Khottob ketika seorang pemuda tampan rambut legam hitam, tidak tampak tanda-tanda kelelahan pada diri si pemuda, datang menghampiri Rosulullah, duduk dihadapan Rosulullah dan menempelkan lututnya kepada lutut Rosulullah.
Kemudian pemuda itu bertanya,
“Yaa Rosulullah, terangkan kepadaku, apa itu iman ?”
Rosul jawab,
“Iman itu ialah iman pada Alloh, pada malaikat-malaikatNya, pada kitab-kitabNya, pada Nabi dan RosulNya, pada hari akhir dan pada adanya takdir baik dan takdir buruk”
Si Pemuda berkata,”Ya benar”
Mendengar itu Umar heran, Pemuda itu bertanya, tetapi pemuda itu pula yang membenarkan.
Kemudian pemuda itu bertanya lagi,
“Yaa Rosulullah, terangkan kepadaku, apa itu Islam?”
Rosul jawab,
“Islam itu adalah jika kamu bersyahadat, menegakkan sholat, mengerjakan puasa, mengeluarkan zakat dan kamu menjalankan ibadah haji”
Pemuda itu berkata, “Ya benar”
Sekali lagi Umar heran, pemuda itu bertanya, pemuda itu pula membenarkan.
Kemudian pemuda itu bertanya lagi,
“Yaa Rosulullah, terangkan kepadaku apa itu Ihsan?”
Rosul Jawab,
“Ihsan itu ialah engkau beribadah seolah-olah engkau melihat Alloh, jika itu tidak mampu, maka beribadahlah dengan yakin bahwa Alloh melihatmu”
Pemuda itu menjawab,”Yaa benar”
Kemudian pemuda itu bertanya lagi,
“Yaa Rosulullah, beritahukanlah kepadaku, kapankah datangnya hari kiamat?”
Rosul jawab,
“Sesungguhnya yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya?”
Kemudian pemuda itu beranjak dari duduknya, pergi dan sekejap kemudian sudah tidak tampak lagi.
Dengan heran, Umar bertanya kepada Rosulullah,
“Yaa Rosulullah, siapakah pemuda itu tadi? Menngapa dia bertanya, dia pula yang membenarkan?”
Rosul jawab,
“Ketahuilah wahai Umar, bahwa itu tadi adalah Jibril yang sedang memberikan pengajaran tentang Islam kepadamu”
(Sahih Bukhori)
Menurut Prof. Dr. Hamka dalam bukunya “Perkembangan Tasawuf dari Abad ke Abad” memberikan penjelasannya atas hadits tersebut antara lain:
1. Tentang rukun Islam, kita pelajari ilmu “Fiqih” (area lahir)
2.Tentang rukun Iman, kita pelajari “Ushuluddin” atau “ilmu Aqoid”, Akidah, atau “ilmu Kalam” (Teologi- areanya keyakinan pikiran)
3. Tentang rukun Ihsan, kita pelajari ilmu Tasawuf (area ruh rubbubiyyah)