`

Jumat, 31 Desember 2021

Mengenal Tasawuf(99)

Mengenal Tasawuf(99)

Asma
Asma = Nama2
Di dalam ilmu tasawuf nama itu mengandung rahasianya sendiri2.. untuk sebuah fakta atau kenyataan yg sama, kadang diberi istilah sendiri2 atau diberi nama sendiri2..
Untuk fakta yg sama tentang suatu peristiwa yg menimbulkan ketakjuban, kadang disebut mukjizat, kadang disebut irhas, kadang di sebut karomah, kadang disebut ma'unah, kadang disebut sihir..
Perbedaan istilah kadang menimbulkan perbedaan makna meski kadang juga tidak menimbulkan makna yg berbeda, misal dalam bahasa Indonesia, ada kata 'bisa', 'dapat', atau 'mampu', meski istilahnya berbeda tapi maksud maknanya sama.
Perbedaan istilah dan makna seperti Nabi dan Ulama itu berbeda makna tetapi ketika dilihat fungsinya dan disebutkan bahwa "al-ulama warotsatul anbiya'" , para ulama adalah penerus para Nabi maka faktanya fungsinya ya sama..
nabi memberikan petunjuk, memberikan arahan, memberikan tuntunan, memberikan teladan yg baik, demikian juga dg ulama pewaris Nabi, tentulah juga memberikan petunjuk, memberikan arahan, memberikan tuntunan, memberikan teladan yg baik.
Mursyid dengan Kholifah, dengan wali talqin itu istilah nama yg berbeda, berbeda tingkatannya tetapi ada fungsi yg sama yaitu fungsi membaiat murid ..
Nabi dengan Mursyid itu berbeda istilah, berbeda nama, berbeda tingkatannya, tetapi sekali lagi fungsinya sama, sebagai pewaris Nabi beliau memberikan tuntunan, memberikan contoh2 yg baik, teladan yg baik.
Beruntunglah mereka yg sudah benar2 menemukan ulama pewaris Nabi, 
Dan beruntunglah mereka sebab sudah menerima teladan yg baik dari para ulama pewaris Nabi. Merekalah imam2 yg wajib kita ikuti dimana saja, kapan saja dan dalam keadaan apa saja. Sebab merekalah imam2 yg ada di masa ini yg mewarisi ilmu para Nabi.
يَوْمَ نَدْعُوا۟ كُلَّ أُنَاسٍۭ بِإِمَٰمِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا
"Yauma nad'ụ kulla unāsim bi`imāmihim, fa man ụtiya kitābahụ biyamīnihī fa ulā`ika yaqra`ụna kitābahum wa lā yuẓlamụna fatīlā"
"(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun"