`

Senin, 06 Desember 2021

Sami'na Wa Atho'na

Mengenal Tasawuf (60)

Quran Surat An-Nur Ayat 51
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
"Innamā kāna qaulal-mu`minīna iżā du'ū ilallāhi wa rasụlihī liyaḥkuma bainahum ay yaqụlụ sami'nā wa aṭa'nā, wa ulā`ika humul-mufliḥụn"
"Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung"
Hanya kaum Khowarij yg ketika Nabi membagi pampasan perang, mereka berteriak," Yang adil ya Muhammad"
Sampai Nabi bersabda,"jika bukan aku yang bersikap adil, lalu siapa lagi?"
Trus dilanjutkan,"sesungguhnya mereka yg meragukanku, itu sebab mereka mempelajari Al-Qur'an hanya sebatas sepenggal leher mereka"
Merekalah kemudian yang disebut dengan kaum Khowarij.
Al-ulama'u warotsatul anbiya'
Ulama itu pewaris para Nabi
Seorang Mursyid adalah seorang ulama yg mewarisi ilmu para Nabi.
Sesuatu yg diperintahkan bagimu dari seorang Mursyid, itu adalah hal yg sebaiknya kamu kerjakan Sami'na wa atho'na..kamu dengar dan kamu ta'ati. Sebab Mursyid tidaklah melakukan sesuatu atas dasar senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, melainkan semua apa yg dilakukan Mursyid itu atas dasar perasaan hati, priksa dan karsa..yang disinari oleh sinar Ilham ruhi atau disinari cahaya ilahiyah sehingga meski seorang Mursyid bukanlah Nabi, tapi beliau Mursyid adalah penerus para Nabi, yg mewarisi ilmunya para nabi melalui  rasa, priksa, karsa yg beliau miliki ...
Bagaimana jika Mursyid yg mengatakan sendiri, bahwa ada Kholifatul Fitnah?
Ada Kholifatul murtad ?
Bagaimana jika Mursyid yg mengatakan untuk menarik garis demarkasi?
.
Bagaimana jika Mursyid yg mengatakan gerombolan kurang ajar?
Bagaimana jika Mursyid yg mengatakan bahwa gerombolan sudah bukan murid lagi sehingga tidak berhak menggunakan al-Kamilah?
Maka jawablah "Sami'na Wa Atho'na"
Ya Kami Dengar dan Kami Taat
Wujud Cinta adalah Ketaatan
Mengenal Tasawuf