`

Kamis, 09 Desember 2021

Mengenal Tasawuf(63)

Mengenal Tasawuf(63)

Quran Surat Al-Ahzab Ayat 36
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًا مُّبِينًا  
"Wa mā kāna limu`miniw wa lā mu`minatin iżā qaḍallāhu wa rasụluhū amran ay yakụna lahumul-khiyaratu min amrihim, wa may ya'ṣillāha wa rasụlahụ fa qad ḍalla ḍalālam mubīnā"
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata"
Jika Alloh dan RosulNya telah menetapkan suatu ketetapan, pantaskah kita kemudian membuat ketetapan sendiri?
Jika Alloh dan RosulNya sudah membuat sebuah keputusan, pantaskah kita membuat keputusan sendiri?
Al ulama warotsatul anbiya'..
Ulama2 lah yg mewarisi ilmu para Nabi2..
Khususnya seorang Mursyid adalah ulama yg mewarisi ilmu para Nabi..
Jika seorang Mursyid telah menetapkan, apakah kita yg mengaku sebagai murid akan membuat ketetapan sendiri?
Jika Mursyid sudah dawuh "harus menarik garis demarkasi dg gerombolan" apakah engkau akan membuat ketetapan sendiri?
Oo garis demarkais itu masalah hati? Gitu?
Jika Mursyid sudah dawuh,"mereka gerombolan itu sudah bukan Shiddiqiyyah" apa mereka masih kamu anggap sebagai murid Shiddiqiyyah?"
Apa kamu mau membuat ketetapan sendiri?
Oo..ini pertengkaran antar murid Shiddiqiyyah  gitu?
Jika Mursyid sudah mengatakan itu Kholifatul fitnah apakah kamu akan mengatakan itu bukan Kholifatul Fitnah dan tetap saja kamu ikuti?
Oo..saya sudah dibantu sama bapak banyak, saya akan tetap setia ke bapak? Dan saya juga setia ke Mursyid  gitu?
Jika Mursyid sudah dawuh,"itu Kholifah Murtad" apa kamu mau membuat versimu sendiri, bahwa Kholifah itu gk murtad?"
Oo..pak kyai Mursyid gk nyebut nama jadi kholifah ini gk murtad  gitu?
Jika gerombolan sudah bukan Shiddiqiyyah dan Mursyid mu sudah dawuh "gerombolan sudah tidak berhak lagi memakai al-kamilah" apakah kamu akan membuat keputusan sendiri?"
Ooo...mereka gerombolan itu Masih murid Shiddiqiyyah..ininkirimen kamilahnya ke dia..gitu?
Sekali lagi jika Mursyidmu sudah mengatakan "gerombolan itu sudah keluar dari Shiddiqiyyah dan bukan murid Shiddiqiyyah lagi" apa kamu anggap mereka masih Shiddiqiyyah?
Karena mereka bukan murid Shiddiqiyyah lagi,maka jika mereka ngomongin tentang Shiddiqiyyah tidak usah ditanggapi dulurr.....
Oo..mereka orang yg ngerti Shiddiqiyyah karena mereka juga murid Shiddiqiyyah  gitu?
Mereka bukan orang Shiddiqiyyah sehingga wajar mereka tidak paham tentang Shiddiqiyyah..ini baru gitu...
Mereka orang yg sudah keluar dari Shiddiqiyyah maka wajar saja mereka ngomong seenaknya sendiri tentang Shiddiqiyyah..ini baru gini 
Mereka bukan orang Shiddiqiyyah lagi .dan gk berhak memakai Al Kamilah..ini baru gini 
Jika Alloh dan RosulNya dan Mursyid sebagai penerus Nabi sudah membuat ketetapan, apakah kamu akan membuat ketetapan sendiri?
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. 
Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata"
Apa arti hidup tanpa kesadaran ?

Quran Surat Al-Ahzab Ayat 36
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًا مُّبِينًا
"Wa mā kāna limu`miniw wa lā mu`minatin iżā qaḍallāhu wa rasụluhū amran ay yakụna lahumul-khiyaratu min amrihim, wa may ya'ṣillāha wa rasụlahụ fa qad ḍalla ḍalālam mubīnā"
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata"
Jika Alloh dan RosulNya telah menetapkan suatu ketetapan, pantaskah kita kemudian membuat ketetapan sendiri?
Jika Alloh dan RosulNya sudah membuat sebuah keputusan, pantaskah kita membuat keputusan sendiri?
Al ulama warotsatul anbiya'..
Ulama2 lah yg mewarisi ilmu para Nabi2..
Khususnya seorang Mursyid adalah ulama yg mewarisi ilmu para Nabi..
Jika seorang Mursyid telah menetapkan, apakah kita yg mengaku sebagai murid akan membuat ketetapan sendiri?
Jika Mursyid sudah dawuh "harus menarik garis demarkasi dg gerombolan" apakah engkau akan membuat ketetapan sendiri?
Oo garis demarkais itu masalah hati? Gitu?
Jika Mursyid sudah dawuh,"mereka gerombolan itu sudah bukan Shiddiqiyyah" apa mereka masih kamu anggap sebagai murid Shiddiqiyyah?"
Apa kamu mau membuat ketetapan sendiri?
Oo..ini pertengkaran antar murid Shiddiqiyyah 😂 gitu?
Jika Mursyid sudah mengatakan itu Kholifatul fitnah apakah kamu akan mengatakan itu bukan Kholifatul Fitnah dan tetap saja kamu ikuti?
Oo..saya sudah dibantu sama bapak banyak, saya akan tetap setia ke bapak? Dan saya juga setia ke Mursyid  gitu?
Jika Mursyid sudah dawuh,"itu Kholifah Murtad" apa kamu mau membuat versimu sendiri, bahwa Kholifah itu gk murtad?"
Oo..pak kyai Mursyid gk nyebut nama jadi kholifah ini gk murtad  gitu?
Jika gerombolan sudah bukan Shiddiqiyyah dan Mursyid mu sudah dawuh "gerombolan sudah tidak berhak lagi memakai al-kamilah" apakah kamu akan membuat keputusan sendiri?"
Ooo...mereka gerombolan itu Masih murid Shiddiqiyyah..ininkirimen kamilahnya ke dia..gitu?
Sekali lagi jika Mursyidmu sudah mengatakan "gerombolan itu sudah keluar dari Shiddiqiyyah dan bukan murid Shiddiqiyyah lagi" apa kamu anggap mereka masih Shiddiqiyyah?
Karena mereka bukan murid Shiddiqiyyah lagi,maka jika mereka ngomongin tentang Shiddiqiyyah tidak usah ditanggapi dulurr.....
Oo..mereka orang yg ngerti Shiddiqiyyah karena mereka juga murid Shiddiqiyyah  gitu?
Mereka bukan orang Shiddiqiyyah sehingga wajar mereka tidak paham tentang Shiddiqiyyah..ini baru gitu...
Mereka orang yg sudah keluar dari Shiddiqiyyah maka wajar saja mereka ngomong seenaknya sendiri tentang Shiddiqiyyah..ini baru gini 
Mereka bukan orang Shiddiqiyyah lagi .dan gk berhak memakai Al Kamilah..ini baru gini 
Jika Alloh dan RosulNya dan Mursyid sebagai penerus Nabi sudah membuat ketetapan, apakah kamu akan membuat ketetapan sendiri?
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. 
Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata"
Apa arti hidup tanpa kesadaran ?
/////////////


Sekarang kita bicarakan tentang penyakit hati yg paling ganas virusnya...yaitu sifat Tamak.
"Sifat Tamak itu, jika diberi sedikit tidak mau, jika diberi banyak masih merasa kurang", demikian keterangan beliau Mursyid Shiddiqiyyah ..
Maka bisakah tuan2 bayangkan?
Jika ada seseorang yg menerima anugrah sudah sebesar gunung, nama baik didapatkan, pengaruh diperoleh, kemuliaan dari masyarakat dimiliki, harta sudah lebih dari cukup, anak juga sudah dianugerahi lebih dari satu..tetapi rasa syukurnya tidak ada, yg ada adalah merasa kekurangan.
Ia ingin mendapatkan lebih dan lebih, harta ingin dikuasai lebih banyak lagi, tanah-tanah ingin dikuasai lebih banyak lagi, ia ingin menguasai semua pengaruh dan kekuasaan yg mungkin bisa diraihnya..maka tak sadar ia menjadikan dirinya penguasa sendiri, bagi dirinya dan bagi orang2 disekelilingnya..
Dan jika ia melihat orang lain yg menurutnya mendapatkan lebih banyak, maka penyakit tamak itu tumbuh dan berbuah menjadi irihati.
.
Irihati.
Ia lupa terhadap kondisi dirinya yg dulu tak seorangpun mau menerimanya,
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَى .6
Alam yajidka yatiiman fa-aawa.
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.
وَوَجَدَكَ ضَالا فَهَدَى .7
Wawajadaka dhaaalan fahada.
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
وَوَجَدَكَ عَائِلا فَأَغْنَى .8
Wawajadaka 'aa-ilaa fa-aghna.
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
(QS Ad-Dhuha)
Tetapi bagaimana ketika sudah dicukupi oleh Alloh?
Diberi banyak tak pernah puas, menerima sedikit tak akan mau...itulah sifat Tamak yg sudah bercokol lama dalam hatinya...
Akar2 ketamakan yg sudah tumbuh menguat menjadikannya tumbuh dan berkembang sifat irihati...
Ia tak mau orang lain menerima lebih banyak dibanding dirinya..
Ia tak mau ada yg menyainginya,
Ia ingin menjadi satu2nya...
Maka rasa tamaknya yg sudah menimbulkan irihati ini mulai tumbuh menjadi hasud..ia sebarkan isu2 fitnah..maka ingatlah, begitu isu-isu fitnah sudah digulirkan, maka akan dibumbui dg dusta di sana dan di sini..inilah yg dijelaskan oleh Alloh :
Quran Surat Al-Baqarah Ayat 10
فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ
"Fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā, wa lahum 'ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn"
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta".
Dusta adalah tumbuhan yg muncul dari sifat hati hasud, dengki. Penyakit Hasud dan dengki ini muncul dan tumbuh dari akar ketamakan..
"Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling tamak kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih tamak lagi) dari orang-orang musyrik" (QS al-Baqoroh :96)

وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۛيَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَابِ اَنْ يُّعَمَّرَۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا يَعْمَلُوْنَ 

Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.