Umumnya sebuah tarekat diakui kebenarannya dan kebesarannya dengan patokan adalah
(1)berdasar Al quran dan Hadist,
(2) Biasanya, jalur silsilahnya sampai pada Nabi Muhammad SAW, dan
(3) Adanya suluk atau tahapan-tahapan
Apabila ada tarekat yang bertentangan dengan Ouran dan Hadist, maka wajib untuk ditolak. Sekalipun silsilah ajarannya sampai ke Nabi SAW dan memiliki suluk-suluk.
Berikut adalah contoh silsilah tarekat dalam kitab "Tanwirul Qulub Fi Mu'amalati 'allamil Ghuyub" karangan Syaih Muhammad Amin Kurdi Al Arbili, pada bab "Faslun Fi Adaabil Murid Ma'a Ikhwanihi" halaman 539 disebutkan demikian:
"Ketahuilah bahwa sesungguhnya julukannya silsilah itu berbeda-beda, disebabkan perbedaannya kurun waktu, silsilah dari sahabat Abu Bakar Shiddig R.A sampai kepada syaih Thoifur bin Isa Abi Yazied Al Busthomi dinamakan Shiddiqiyyah."
Thoriqoh Shiddiqiyyah
Alloh Ta'ala, Jibril 'alaihi Salam, Muhammad Rosululloh SAW, Abu Bakar Ash-Shiddig R.A, Salman Al Farisi R.A, Oosim Bin Muhammad bin Abu Bakar Ash-Shiddig R.A, Imam Ja'far Shodig Siwa Sayyidina Oosim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddig R.A. (Silsilah ini dinamakan Thoriqoh Shiddiqiyyah).
Thoriqoh Thoifuriyyah
Syaikh Abi Yasid Thifur bin Isa bin Adam bin Sarusyan Al Busthomi, Syaikh Abil Hasan Ali bin Abi Ja'far Al Khorgoni, Syaikh Abi Ali Al,Fadlol bin Muhammad Ath Thusi Al Farmadi, Syaikh Abi Ya'gub Yusuf Al Hamdani. ( Thorigoh At Thoifuriyyah).
Thoriqoh Khuwaajikaaniyyah
Syaikh Abdul Kholig Al-Ghojduwani Ibnul Imam Abdul Jalil, Syaikh 'Arif Arriwikari, Syaikh Mahmud Al-Anjari Faghnawi, Syaikh Ali Ar Rumaitani Al Mansyur Bil'Azizaani, Syaikh Muhammad Baabas Samaasi, Syaikh Amir Kullaali Ibnu Sayyid Hamzah, ( Thoriqoh Al Khuwaajikaaniyyah).
Thorigoh An-Naqsyabandiyyah
Syaikh Muhammad Baha'uddin An-Nagsyabandi bin Muhammad bin Muhammaed..Syarif Al-Husain Al-Ausi AlBukhori, Syaikh Muhammad bin 'Alaaiddin Al Athori, Syaikh Ya'gub Al Fs arkhi, ( Thoriqoh An-Naqsyabandiyyah)
Thoriqoh Ahroriyyah
Syaikh Nashiruddin Ubaidillah Al-Ahror AsSamargondi bin Mahmud bin Syihabuddin, Syaikh Muhammad Azzaahid, Syaikh Darwis Muhammad As-Samargondi, Syaikh Muhammad Al-Khowaajaki Al-Amkani As Samargondi, AsySyaikh Muhammad Albaagi Billah, (Thoriqoh Ahroriyyah).
Thoriqoh Mujaddadiyyah
Asy-Syaikh Ahmad Al Farugi As-Sirhindi, AsySyaikh Muhammad Ma'shum, Asy-Syaikh Muhammad Syaifuddien, Asy-Syaikh Muhammad Nurul Badwani, AsySyaikh Habibulloh Jaanijanaani Munthohir, Asy-Syaikh Abdillah Addahlawi, (Thoriqoh Mujaddadiyyah).
Thorigoh Kholidiyyah
Asy-Syaikh. Kholid Dliyaa'uddien, Asy-Syaikh Utsman Sirojul Millah, Asy-Syaikh Umar Al-Oothbul Irsyad, Asy-Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi Al-Irbil, (Thorigoh Kholidiyyah).
Maka bagi peminat tasawuf seharusnya paham bahwa ilmu tasawuf tidak bisa hanya dipelajari lewat buku-buku, diskusi maupun dialog. Seperti belajar berenang tidak akan bisa berenang hanya dengan baca buku, diskusi dan dialog, tanpa praktek Melainkan harus mulai memilih tarekat yang cocok dengan dirinya dan mengamalkan “metode” itu untuk sampai pada Tuhan. “Tak Kan Tahu Rasa Cinta Sebelum Seseorang Jatuh Cinta”
