`

Jumat, 16 Juni 2023

AMALAN NURDZAT (2)

AMALAN NURDZAT

Anekdot murid-murid Shiddiqiyyah 
sholawat Nurdzat sebagai pelajaran tambahan atau amalan, sebenarnya bertingkat-tingkat atau ada level-level nya. Hanya saja kebanyakan murid tidak mengetahuinya. Yg biasanya diamalkan oleh murid2 adalah yg level 1 dg hitungan 200 siang 200 malam.
Jadi ada Sholawat Nurdzat yg level 1, ada yg level 2 dan ada yg level 3. Tulisan Sholawat Nurdzatnya untuk yg level 1 dan 2 itu bisa kita tulis sendiri.  Sedangkan yg level 3 maka yg menulis doa Sholawat Nurdzatnya adalah Bapak Kholifah langsung.
Apa yg membedakan level 1, level 2, dan level 3 Sholawat Nurdzatnya? Yg beda jelas adalah hitungan bacaannya pada saat meriyadhohi melalui puasa, yg kedua, besar daya dan kekuatannya berbeda banget. Biasanya Sholawat Nurdzat level 2 atau 3 ini baru diberikan jika memang benar2 di butuhkan, atau disebabkan karena ada peristiwa yg hebat yg membuat ilmu itu dibutuhkan..
Percikan kisah Sholawat Nurdzat level 2.
Satu waktu ada seorang murid Shiddiqiyyah yg ingin dakwah mengembangkan Thoriqoh Shiddiqiyyah di daerahnya, sementara di daerahnya ini terkenal juga banyak orang yg sakti2. Murid ini sudah kerja, tetapi tinggal di kos kosan berbanyak orang.
Satu waktu, di malam tertentu, bulan tertentu, ia mempersiapkan diri dg cara tertentu dan dia menyiapkan Indomie dan telur ayam kampung.
Indomienya... setelah di masak ...ya di makan laah karena perutnya ya lapar.
Lha yg telur ayam kampung ini ia doakan versi Sholawat Nurdzat level 2.
Kemudian ke esokan harinya semua teman2 1 kosan di ajak berkumpul, dan kemudian murid tadi berkata,
"Hai konco-koncoku Kabeh. Aku rak niat pamer ilmu, tapi niatku cuman ngajak Kowe ngaji. Kowe Kabeh podho ngerti kan Yen aku Iki murid Shiddiqiyyah, murid e Kyai Tar?"
Temen2nya bisik2, "wong Iki bingung bek e, stress bek e, Ndak ada hujan Ndak ada angin, ngumpulkan orang trus nggladrah pisan."
Si murid masih melanjutkan omongannya.
"Ini saya mengenggam telur ayam kampung biasa" katanya sambil memperlihatkan telur ayam kampungnya tadi.
" Nah sekarang, barang siapa bisa memecahkan telur ini, maka saya akan berguru pada anda. Soal cara memecahkan telur ini terserah saja, bebas"
"Tetapi jika tidak ada yg bisa mecahin telur ayam kampung  ini, mau Ndak saya ajak ngaji di Kyai Tar?" Naah ini cukup fair..si murid sendiri jika beneran terjadi maka dia sudah siap dg segala macam konsekuensi nya. Tinggal yg hadir di situ berani gk menerima tantangan ini.
Si murid melanjutkan dikit, "jika temen2 semua gk ada yg bisa mecahin telur ayam kampung ini, saya gk maksa untuk temen2 masuk Shiddiqiyah. Cuman saya ajak .eeh siapa tahu ada yg mau ikut ngaji sama saya di Kyai Tar." Gitu, jadi kalau si murid kalah ya ia wajib memenuhi konsekuensinya yakni berguru pada  temennya yg mampu mecahin telur ayam itu.
"Bagaimanaaaaa semuanya .....siaap menerima tantangan??!!" 
Serentak mereka menjawab..siaaaap
Dan dimulailah mereka berupaya untuk memecahkan telur yg sudah didoain itu.
Ada yg telur itu di genggam kemudian dia unik-unik baca doa kemudian telur itu di remas dg 2 tangan dalam genggaman, tapi sampe anaknya ndromos si telur tidak pecah.
Ada yg telurnya di banting dari lantai dua..
Tapi begitu dilihat..lho telurnya gk pecah.
Di ambil sama temennya yg lain kemudian dia pukul telur itu dg palu besar..tapi sungguh aneh bin mustahal, sekali lagi ini telur ayam kampung, dihantam palu besar kok gk pecah?!
Gak masuk akal maka akallah yg harus dimasukkan
Ada yg punya akal telurnya dicepitkan Lawang  tetep gk pecah
Ada yg punya ide telurnya direbus dulu baru dipecahkan, tapi tetep saja telurnya gak pecah-pecah.
Ada yg punya ide, telurnya dilindaskan ke kereta api, kebetulan kos kosan mereka ke rel kereta api itu Deket.
Dah.. berbondong2 mereka mendatangi rel kereta api tsb, telur ayam kampung di taruh rel dan beberapa saat kemudian kereta apinya lewat..tueeng tueeng...huooo huooo..dan ketika kereta api sudah lewat, mereka bergegas melihat telur ayam kampung itu tadi.
Sungguh berkat Rohmat Alloh terjadi..si telur itu jangankan pecah, lecet saja tidak.
Nyerah sudah mereka,"wes..ampun" tapi apa kamu sendiri bisa memecahkan telur ayam kampung ini? " Tanya mereka.
Si murid kemudian mengambil telur itu, dan meletakkannya di atas telapak tangannya.
"Lihat yaa..lihat yaa..ini hanya telur biasa", sambil mengatakan begitu ia meremas telur yg ada di telapak tangannya tadi dan keanehan terjadi, telur ayam kampung yg sedianya menjadi keras sekeras besi tadi, kini kembali menjadi telur ayam kampung biasanya yg dengan mudahnya dipecah telurnya..
Telur ayam kampung itu pecah lumer di genggam 1 tangan oleh si Murid..
Berkat Rohmat Alloh, kemudian, sebagian dari temen2 1 kos itu mau ikut ngaji di Shiddiqiyyah, meski sebagian lagi tetep gak minat ngaji di Shiddiqiyyah. Ya gk papa, gk ada paksaan dalam hal beragama, mau masuk Shiddiqiyyah silakan, mau keluar silakan, masuk di Shiddiqiyyah sebentar trus ngrusuhi ya silakan...karena ada juga yg seperti itu..