Anekdot murid-murid Shiddiqiyyah (4)
Masih tentang ilmu keselamatan dunia akherat.
Waktu itu masih sekolah di SMA, salah satu temen namanya S, barusan dapat pelajaran keselamatan atau Salamun ini.
Suatu ketika sekolah mengadakan pertandingan persahabatan bola volley antar SMA dan kebetulan bertemulah dua SMA yg terkenal dua-duanya seneng tawuran.
Pertandingan bola volley baru berlangsung sekitar 10 menit ketika teriakan antar supporter menjadi semakin kencang, bergelegar..suasana yg awalnya kondusif tiba-tiba menjadi hiruk pikuk, kacau balau ketika seseorang supporter melempar helmnya dan mengenai supporter lain sekolah. Spontan byuuurr..ambyaar antar supporter saling pukul dan tendang dari kedua belah pihak. Temen S yg awalnya hanya menyaksikan melihat ada salah satu temen kelasnya di pukuli helm ia gk tega dan iapun melompat ke arah temen yg dipukuli dg niat menyelamatkan temennya itu dari pukulan helm yg bertubi2, darah mengucur dari mulut dan kepala temennya, ia bergegas lari menuju temennya hanya ingin menyelamatkan temannya saja dari pukulan helm yg bertubi2 itu. Setelah mendekati temennya, spontan tangannya meraih temennya itu dan ia sampai tidak sadar ketika beberapa helm melayang menuju kepalanya. Angin berkesiutan mengarah pada kepalanya dan ia hanya mengingat doa Salamun ini. Aneh bin ajaib, dalam jarak dekat ia dipukuli helm tapi tak ada satupun helm yg mengenai kepalanya hanya sekedar liwat saja. Akhirnya iapun menarik temennya dari area perkelahian itu menjauh dari mereka yg saling baku hantam, temennya selamat dan dirinya juga selamat. Meski ia masih bingung mikir gk paham, kok bisa ia dipukuli beberapa helm yg jelas2 mengarah ke kepalanya dalam jarak dekat tapi tak ada satupun yg kena seperti lolos begitu saja.
Demikian sekilas kisah pengalaman temen saya saat menerima hikmat keselamatan dunia ini.
Bagi temen2 yg belum ikut Shiddiqiyyah segeralah ikut Shiddiqiyyah melalui puasa taubat 4 hari. Dan bagi temen2 yg sudah baiat jahar minimal dan belum punya ilmu keselamatan ini, segeralah meminta kepada bapak2 Kholifah, karena merekalah yg memiliki ijin untuk memberikan ilmu ini.
Semoga meski sedikit informasi ini bisa menggugah semangat kita untuk menjalani jalur tasawuf, jalur yg dulu ditempuh oleh para wali2 Alloh..