`

Kamis, 15 Juni 2023

Tegakkan sholat untuk mengingatKu

Pelajaran Pokok Shiddiqiyyah (33)

Quran Surat Thaha Ayat 14
إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
" Innanī anallāhu lā ilāha illā ana fa'budnī wa aqimiṣ-ṣalāta liżikrī "
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku"

Banyak para pembelajara tashawuf yg salah paham dengan ayat ini, "aqimish sholata lindzikri" tegakkan sholat untuk mengingatKu" 

sehingga dipahami oleh sebagian pembelajar tasawuf, karena sholat itu tujuannya adalah untuk Dzikrulloh maka jika seseorang itu sudah dzikirulloh maka sudah tidak perlu sholat gerak lagi.

apalagi jika sudah bisa dzikir Sirri, lha itu sudah sama dg sholat gerakan, jadi gk perlu sholat gerak lagi.
Maka itu adalah kesesatan dalam berpikir, logika yg sesat jika menganggap sudah tidak perlu lagi sholat gerak karena sudah dzikirulloh sebab sudah dzikir Sirri. 
Maka lihatlah contoh teladan yg dzikrullohnya tidak putus dg Alloh yaitu Nabi Muhammad Saw, bahkan beliau sholat sampe kakinya bengkak.
Cerita bengkaknya kaki Nabi Muhammad saw. akibat semangatnya beliau melaksanakan shalat dan ibadah tersebut diceritakan oleh sahabat Mughirah bin Syu’bah r.a. sebagai berikut.(HR. Muslim).

عَنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- صَلَّى حَتَّى انْتَفَخَتْ قَدَمَاهُ فَقِيلَ لَهُ أَتَكَلَّفُ هَذَا وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ». رواه مسلم.
Dari Mughirah bin Syu’bah, bahwasannya Nabi saw. melaksanakan shalat hingga kedua mata kakinya bengkak. Lalu dikatakan kepadanya, “Mengapa engkau membebani dirimu, padahal Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab, “Bukankah seharusnya aku menjadi hamba yang banyak bersyukur?.” 

Dan apakah engkau menganggap Mursyid Shiddiqiyyah hatinya tidak sambung dg Alloh? Atau terputus dg Alloh?
Hatinya Mursyid tidak pernah putus sedetikpun dg Alloh SWT, tidak pernah putus sejengkalpun dg Alloh ta'ala, dzikir Sirri tiada henti di dalam hati..
Lalu apakah beliau tidak menjalankan sholat gerak?
Maka jika kamu menganggap dzikir sirrimu sudah jalan, sudah hidup, sudah mampu,mengapa tidak engkau tertibkan sholat gerak sebagaimana yg dicontohkan oleh Mursyid dan sudah dicontohkan oleh Rosululloh?
Ataukah engkau memiliki guru lainnya Mursyid Shiddiqiyyah syech Muchtarulloh Al Mujtaba?
Ataukah engkau memiliki panutan selain Nabi Muhammad Saw?
Sebuah renungan diri

Pelajaran Pokok Shiddiqiyyah