`

Selasa, 06 Juni 2023

MONUMEN MATAHARI TERBIT

MONUMEN MATAHARI TERBIT



Monumen yang di bangun pada Tanggal 10 November 2007 M. ini kian menambah jumlah barisan monumen di pesantren ini.
Untuk memberikan pencahayaan, monumen ini juga dilengkapi lampu-lampu sehingga ketika malam tiba gemerlapnya seolah menampakkan pemandangan laksana matahari terbit di ufuk timur.
Sebelumnya monumen monumen baik yang bernuansa Islami maupun Nasionalis juga telah berdiri.
Diantaranya, monumen Hubbul Wathon Minal Iman, Monumen Garuda, Monumen Proklamasi,Monumen Preambule UUD '45 alenia ke tiga, monumen Santri dan lain-lain juga telah kokoh tegak

Bangunan ini disebut Matahari terbit .Di dekat lokasi makam WR.Supratman, Kenjeran, Surabaya, mo
men seperti itu juga ada,FC  namun hanya berisi tulisan naskah lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Berbeda dengan itu monumen ini terdiri dari 3 bidang datar masing-masing berhias relief lagu-lagu
WR Supratman, satu-satunya komponis Indonesia yang karyanya diabadikan dalam institusi negara, UUD 1945.
Jika dilihat dari depan, bidang sebelah kiri bertuliskan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, bidang tengah berisi lagu Matahari Terbit, bidang paling kanan bertulis tujuh wasiat terakhir.
 
Dari nama lagu itu kemudian monumen tersebut dinamakan monumen Matahari Terbit.
"Lagu itu merupakan gubahan WR. Supratman yang ke sepuluh dan yang terakhir, menirukan keterangan Almukarom kyai Moch. Muchtar Mu'thi saat melakukan kunjungan kerja beberapa waktu yang lalu di lokasi tersebut.

Dikisahkan, saat hendak ditangkap karena lagu-lagunya dinilai bernada menentang pemerintah Belanda, WR Supratman mengajukan satu permintaan untuk melantunkan lagu Matahari Terbit itu. Dan kemudian dia ditangkap dan dipenjara pemerintah Belanda.


Selain tampak seni arsitekturnya yang unik, monumen ini juga menyimpanmakna filosofi. Diantaranya, seperti  tertuang pada pilihan paduan warna.Semua itu ditentukan sendiri oleh Almukarom kyai Moch. Muchtar Mu'thi.

Makna makna warna di monumen Matahari Terbit:
Warna ungu mengisyaratkan makna nglilir (bangun dari tidur), warna hijau bermakna hidup, orange bermakna  bahagia, hitam bermakna abadi. Warna-warna itu tidak turun sekaligus dalam satu kali kunjugan kerja, namun bertahap, begitulah cara beliau menentukan warna. Lebih dari itu, beliau juga sering menanyakan jumlah kalimat atau kata yang ada di tiga lagu itu.
Misalnya ada berapa jumlahnya kalimat Indonesia Raya, berapa kata Indonesia, berapa kata 
hidup.
"Kamipun sempat gugup menghitung ditempat yang cukup tinggi itu, maklum saat itu tidak ada gambar yang bisa dilihat dari dekat.
Pembiayaan monumen hingga selesai menelan beaya lebih dari Rp 87 juta dan beaya itu semua berasal dari Almukarom kyai Moch. Muchtar Mu'thi.