`

Jumat, 12 November 2021

Setetes Rahasia Bulan Rojab (8)

 Setetes Rahasia Bulan Rojab (8)

Keutamaan Bulan Rojab
Tanpa terasa kita sudah masuk bulan yang agung dan mulia. Bulan Rajab namanya. Secara bahasa, rajab merupakan rangkaian asalnya “tarjib” bermakna pengagungan.
Bulan Rajab memiliki banyak kelebihan dan kemuliaan yang terkandung di dalamnya sehingga Rajab dikenal sebagai bulan Allah. Dan ini sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah Saw berbunyi: “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadhan bulan umatku.”
Makna di Balik Kata Rajab
Bulan Rajab bulan yang istimewa. Bentuk khususnya ini dapat dilihat dari rangkaian kata “Rajab” yang tersusun dari tiga huruf berakronim, Ra, Jim dan Ba serta ketiga huruf itu ada maksud dan pengertian tersendiri.
Huruf Ra' sebagai huruf pertama mengandung pengertian sebagai kalimah rahmatullah (rahmat Allah), menunjukkan dalam bulan Rajab banyak sekali terdapat rahmat Allah SWT yang tidak terhitung jumlahnya.
Kedua huruf “Jim” yang merupakan dari kalimah ” jinayatul-'abd” (kesalahan hamba Allah), menunjukkan pada bulan Rajab Allah SWT menjadikan Rajab ini sebagai bulan diampunkan dosa hamba dengan berbagai bentuk usaha hamba untuk meminta magfirah (ampunan) kepada Allah untuk dihapuskan segala kesalahan dan dosa.
Ketiga huruf Ba' sebagai kalimah birrullah (kebajikan Allah). Di bulan ini sangat banyak kebajikan Allah SWT limpahkam kepada hamba-Nya, namun peluang dan kesempatan berharga itu hendaknya dapat dipergunakan untuk meraih birrullah dan direalisasikannya.
Nama Lain Bulan Rajab
Di samping banyak kelebihan, bulan Rajab juga mempunyai banyak nama lain di antaranya bulan Rajab disebut juga dengan nama Al-Summun artinya tuli. Interpretasi dari “tuli” itu dalam pengertiannya tidak dapat mendengar bunyi senjata. Hal ini sebabkan selama bulan Rajab peperangan diharamkan.
Juga di pahami tuli dari segala hal yg tidak baik untuk tidak didengarkan.
Hal ini sejalan dengan firman Allah Swt dalam QS. At-Taubah (9): 36 :

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan; dalam ketetapan Allah, sejak hari Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang dihormati. Demikian itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu (dalam bulan yang empat itu)……”
Bulan Rajab juga dikenal sebagai bulan “pencurahan”. Ini dimaksudkan Allah SWT mencurahkan segala rahmat-Nya kepada mereka yang ingin membersihkan dirinya dari dosa dan kesalahan ( mutawwabin). Bahkan pada bulan Rajab mengalir cahaya-cahaya penerimaan atas amal seseorang.
Para ulama juga menyebutkan Rajab itu merupakan nama sungai di surga, airnya lebih putih dibanding susu, manisnya melebihi manis madu, dinginnya lebih dingin dibanding es. Tidak akan ada yang meminumnya, kecuali orang yang berpuasa pada bulan Rajab.
Beranjak dari itu hendaknya segala kelebihan dan kemuliaan bulan Syahrullah ( bulan Rajab) tidak kita sia-siakan untuk berubudiyah kepada Allah SWT.